Sinopsis Buku Masyarakat Toraja, Rambu Solo’ dan Utang-Piutang Nonkontraktual Buku Masyarakat Toraja, Rambu Solo’ dan Utang-Piutang Nonkontraktual Di sekitar, marak kita jumpai kabar dan realitas mengenai praktik utang-piutang yang macet, sehingga bisa mengakibatkan kebangkrutan individu, perusahaan, bahkan negara.kedukaan) Aluk Rambu Tuka‟/ Aluk Rampe Matallo : Upacara yang dilakukan pada saat terbitnya matahari (Upacara syukuran) Aluk Silau‟eran : Aluk bertingkat-tingkat Aluk Sola Pemali : Tata Tertib (Adat dan pemali) Aluk Todolo : Agama nenek moyang Badong : Lagu untuk syair alamarhum (a) Basse‟ : Ikrar Bassi : Besi Secara khusus orang Toraja mengalami perubahan dalam memahami Tallu Lolona, sehingga rambu solo berjalan tanpa arah karena mengalami kekosongan kendali secara religius. Social and ecological problems are problems that occur everywhere, both at the global, national and local levels. Toraja as part of it also cannot be separated from this problem. Tradisi Rambu Solo diklaim sebagai upacara kematian termewah dan termahal di dunia. Lazimnya puncak pemakaman Rambu Solo berlangsung pada bulan Juli dan Agustus. Di saat itu, orang Toraja yang sedang merantau di seluruh Indonesia akan pulang kampung untuk mengikuti serangkaian ritual leluhur tersebut. Ini pula yang menjadi daya tarik para
Prosesi upacara pemakaman Rambu Solo dibagi ke dalam dua garis besar, yaitu: Prosesi pemakaman atau Rante. Pertunjukkan kesenian. Kedua prosesi tersebut tidak dilaksanakan terpisah melainkan berlangsung secara harmoni dalam satu kegiatan upacara pemakaman. Lama upacara Rambu Solo sekitar tiga sampai tujuh hari.
OMqsjph.